Pengusaha Keluhkan Investasi Perikanan di Maluku


AMBON - BERITA MALUKU.
Pengusaha perikanan di Maluku, Kuntoro Alfres Kusno mengeluhkan investasi perikanan di Maluku.


Keluhan ini disampaikan Kuntoro saat dialog bersama Presiden Joko Widodo di pelabuhan Yos Sudarso Ambon, Kamis (25/03/2021).


Ada tiga hal dikeluhkan, satu masalah laboratorium uji mutu. Pasalnya selama ini, untuk uji mutu seperti pegujian logam berat, histamin dan Covid-19, tidak ada di Maluku.


"Kita harus mengelurkan biaya cukup mahal, karena di Ambon belum ada labotatorium uji mutu," ujarnya.


Kedua, biaya logistik di Maluku yang cukup tinggi. Contohnya, ekspor ke Jepang, khusus Ikan Cakalang. Dirinya harus mengorder minimal 40 feet kontener dari surabaya, butuh waktu dua minggu baru dikirim kosong ke Ambon, itupun harus di tracking lagi menggunakan mobil trenoking. Namun, tidak bisa distrik sekaligus, karena infrastruktur Ambon terlalu kecil, sehingga harus dilakukan dua tahap dibagi dalan 20 feet.


Melihat hal itu, dirinya menilai sudah seharusnya Ambon dibangun new port, sehingga terintegrasi dan memudahkan segalanya.


Ketiga, produksi ikan menurun. Selama 28 tahun berproduksi, sebelum tahun 2000, rata-rata 6-8 ribu ton/tahun, namun sampai saat ini hanya 213 ton.


Hal ini dikarenakan kapal pole hand line (huhate) menurun jauh, dari 450 unit, kini tersis 50 unit.


Untuk itu dirinya berharap Presidem dapat membantu masyarakat, dengan bantuan kapal kapal pole hand line.


Lebih lanjut dikatakan, menurunya produksi ikan disebabkan banyak kapal jaring dari luar, yang masuk ke wilayah Maluku, seperti Bitung, Bali, Jakarta, yang beroperasi di selatan dan utara, yang merupakan jalur migrasi ikan tuna. 


Dampaknya ikan tidak akan masuk ke wilayah pesisir, yang merupakan wilayah aktifitas nelayan, yang menggunakan alat tangkap berwawasan lingkungan.


"Jika hal ini terus dibiarkan maka lama kelamaan nelayan kecil akan mati, olehnya itu, hal ini dapat menjadi perhatian dari Bapak Presiden, sehingga produksi ikan di Maluku bisa meningkat lagi," harapnya.


Terlepas hal tersebut, dirinya memuji kebijakan Pemerintah Provinsi Maluku dalam dalam pengurusan dokumen ekspor.


"Saya kaget sekarang ini pengurusan dokumen begitu cepat hanya bukan lagi hari tapi jam sudah bisa selesai. Karena disini atas bentuk Gubernur, tim peningkatan eskpor Maluku, ada kesulitan apa aja selalu di flow up," ungkapnya.

Subscribe to receive free email updates: