Hal itu terbukti ketika beberapa waktu lalu instansi yang dipimpin oleh Suprihyatno itu didapati tengah melakukan siaran di Radio PALI bersama beberapa stafnya. Dalam siaran tersebut tidak lain untuk mensosialisasikan program KB dua anak cukup ke seluruh warga PALI.
Suprihyatno usai siaran kepada wartawan menuturkan jika pihaknya memang kerap mensosialisasikan program KB Dua Anak Cukup tersebut di media, tidak hanya media cetak dan online tapi juga media elektronik seperti radio.
"Disini kami kembali mengajak warga PALI untuk melaksanakan program KB dua anak cukup. Karena, lebih baik memiliki dua anak tapi berkualitas ketimbang memiliki banyak anak tetapi tidak berkualitas," tutur Suprihyatno.
Dalam kesempatan itu juga dirinya mengingatkan kepada warga PALI untuk menghindari pernikahan dini yakni pernikahan yang belum pada usia ideal. Perlunya pendewasaan usia perkawaninan membantu terciptanya generasi penerus yang berkualitas dan kelurga yang sejahtera.
"Idealnya usia perkawinan untuk perempuan berusia 20 tahun dan laki-laki 25 tahun," tegasnya.
Selain itu, menurut Suprihyatno dengan menekan pertumbuhan penduduk bisa menciptakan keluarga yang berkualitas dengan taraf ekonomi yang tinggi. Tentu kalau pertumbuhan penduduk meningkat drastis, itu akan menyulitkan dalam ekonomi misal lapangan kerja yang menjadi terbatas.
Selain itu nantinya menurut Suprihyatno, mereka (anak-anak, red). akan kembali menjadi 'petani burem' atau kuli. Tetapi sebaliknya, ketika laju pertumbuhan penduduk bisa kita tekan, maka kita bisa menciptakan anak-anak yang lebih berkualitas dan menjadikan mereka 'petani berdasi' dari keluarga yang sejahtera dan terencana. [Hr]