Bung AHY, Sekarang Giliran Bapak Komentari Anies-Sandi Yang Bolos Debat!

Pak Agus, Sekarang Giliran Anda Komentari Anies-Sandi Yang Bolos Debat

Penulis : Xhardy

Saya prediksi topik ini akan sangat populer dan digoreng banyak penulis lain. Topik ini adalah sasaran empuk yang seempuk-empuknya yang terlalu sayang kalau dilewatkan begitu saja. Seperti yang kita ketahui, Anies-Sandi tidak hadir dalam acara debat yang ditayangkan Kompas TV pada Minggu 2 April 2017. Karena tidak hadir, format acara pun terpaksa berubah santai karena hanya ada Ahok-Djarot. Malah acaranya dibumbui nyanyi-nyanyi segala.

Alasan ketidakhadiran paslon ini adalah karena format acara yang tidak sesuai harapan. Oleh timsesnya ada kemungkinan Anies tidak jadi menghadiri debat karena ada persyaratan yang diajukan ke Kompas TV yang belum memenuhi kata sepakat. Mau apa pun alasannya, satu kenyataan yang tak terbantahkan adalah Anies-Sandi tidak hadir dalam acara debat. Akibatnya malah makin blunder di mana tagar Twitter #AniesTakutDebat menjadi trending.

Bolosnya Anies-Sandi ternyata membuat ingatan saya kembali ke masa lalu, khususnya AHY yang saat itu juga tidak hadir debat di acara yang sama beberapa kali (kalau tidak salah, dua kali). AHY kala itu dibully habis-habisan karena dianggap tidak berani menghadapi debat dengan alasan ingin lebih dekat dengan rakyat dan merasa debat tidak resmi tidaklah wajib dihadiri. Mari kita tidak ungkit ini lebih jauh karena AHY sudah tenang dan menerima kekalahan.

Yang menjadi sorotan kali ini adalah, jreng, jreng, jreeeeennnnnnngggggg. Lihat beberapa foto di bawah yang saya screenshot dari berita media. Silakan nilai sendiri.



Kala itu Anies menilai agenda debat sangat penting karena masyarakat bisa menilai pemimpin yang cocok untuk dipilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Bahkan timsesnya juga ikut mengkritik ketidakhadiran AHY-Sylvi. Dikatakan bahwa kehadiran paslon dalam debat justru sebagai bentuk kehadiran calon pemimpin DKI Jakarta di tengah masyarakat karena banyak warga dapat menyaksikan dan bisa mengetahui gagasan, konsep, visi dan misi, serta program dari paslon tesebut.

Dan sekarang silakan lihat screenshot di bawah. Kontradiksi, bukan?

Saya tidak tahu apa tujuan sebenarnya dari ketidakhadiran Anies-Sandi dalam debat. Saya punya prediksi sendiri. Salah satunya adalah mungkin menghindari blunder program-programnya dikuliti habis-habisan oleh Ahok-Djarot. Bisa jadi juga karena program DP rumahnya sedang dibahas di mana-mana. Mungkin, sekali lagi mungkin, dikhawatirkan programnya dikupas habis oleh Ahok-Djarot. Apa lagi belakangan ini Djarot lumayan pedas dalam melontarkan sindiran. Tapi itu versi saya sih, benar tidaknya yang hanya Tuhan yang tahu.

Ketidakhadiran Anies-Sandi, justru menambah blunder yang lebih besar. Dibully massal hingga jadi trending topic di Twitter. Memang serba salah juga sih. Ikut debat takut program-programnya ditelanjangi habis-habisan. Tidak ikut debat juga dikritik ramai-ramai. Ibarat makan buah simalakama, ikut debat salah, tidak ikut juga salah. Ketimbang memilih kalah dalam debat, mereka memilih bolos dan kalah WO. Bayangkan sendiri blunder yang dihasilkannya.

Maksud hati ingin menghindari Ahok-Djarot, eh malah menghadapi nyinyiran netizen yang jauh lebih ganas dan buas. Kalau ikut debat, paling sial pun kalah tapi tidak separah dibully karena tidak hadir. Kalau memang yakin dengan program-programnya, ngapain takut debat? Justru menurut saya, ketidakyakinan itulah yang mungkin mendorong paslon ini memutuskan tidak hadir debat. Orang yang yakin, tidak akan takut ditantang dan siap menantang balik kapan pun dan di mana pun. Kalau yakin, seharusnya ikut debat agar masyarakat makin yakin dengan programnya. Bukankah media itu sangat efektif dalam promosi, apalagi dalam debat?

Dulu AHY dikritik karena tidak hadir, sekarang Anies-Sandi kena batunya sendiri. Jika AHY masih ada, dan membalas sindiran, mungkin Anies-Sandi akan mati kutu tak bisa mengelak. Rasanya memang benar bahwa berbicara dan beretorika itu sangat mudah jika dibandingkan dengan melaksanakan apa yang diucapkan. Dengan ini, berarti kita hanya akan melihat satu debat resmi yang mau tak mau harus mereka hadiri dua minggu lagi. Pokoknya tak ada alasan tidak hadir di debat tersebut atau sanksi akan segera menanti.

Sepertinya sudah cukup sampai di sini saja, karena saya yakin banyak penulis yang mengulas topik ini. Saya hanya tergelitik dengan komentar mereka dulu mengenai bolosnya AHY. Sekarang saya malah bertanya-tanya, kira-kira apa komentar AHY mengenai ini jika masih ikut Pilkada? Yang pasti, malu dan mungkin nyinyir balik atau mungkin ngeles dengan berbagai alasan.

Bagaimana menurut Anda?

http://ift.tt/2opPK8Q.

http://ift.tt/2oqzjJ6

Subscribe to receive free email updates: