Pembuat Hoax KTP Ganda Bodohnya Minta Ampun, Cara Buktikannya Gini Doang!

Bodohnya Yang Bikin Hoax 3 KTP Ganda, Ini Cara Mudah Buktikan

Penulis : Xhardy

Tiga KTP dengan data yang berbeda-beda baik nama, alamat dan tanggal lahir tapi memiliki foto yang sama ternyata beredar luas di media sosial. Tiga nama tersebut adalah Mada, Saidi dan Sukarno. 

Dan setelah ditelusuri ternyata adalah hoax. Awalnya saya ketahui ini dari sebuah screenshot (entah benar atau tidak) yang dikirimkan ke saya yang isinya memaki-maki dan menuduh Aseng ada di balik semua ini. 

Benar tidaknya screenshot ini, silakan lihat foto di bawah ini. Terlihat jelas bahwa Aseng menjadi sasaran kemarahan orang ini.

Dan perlu saya katakan bahwa orang ini tidak mengerti mana hoax mana bukan. Asal main emosi dan kalap lalu menuduh yang bukan-bukan. Sayang sekali hoax masih bisa menipu banyak orang. Sebelum saya analisis mengapa ini hoax, mari saya berikan kutipan dari media yang meliput ini.

Media Kompas menghubungi Komisioner KPU DKI Jakarta pemutakhiran data pemilih Moch Sidik mengatakan, “Misalnya Pak Mada, itu fisiknya ada, orangnya ada Pak Mada itu dengan KTP-nya, cuma yang dishare (di medsos) itu fotonya berbeda. Jadi foto Pak Mada ditutup oleh foto orang yang nggak bertanggung jawab. Jadi yang tiga KTP itu palsu (fotonya), yang asli adalah yang masuk di DPT itu. NIK itu benar, orangnya berbeda. Orangnya beda dan fisiknya beda.”

Sudah jelas? Itu artinya foto orang yang sepertinya Aseng itu adalah tempelan yang menutupi foto orang sebenarnya. Bahkan Kompas sudah menerima data aslinya yang mana foto ketiga orang di setiap NIK itu memang berbeda, bukan foto orang yang ada dalam gambar e-KTP yang beredar di medsos.

Kalau masih belum cukup, media Republika juga mengatakan bahwa KPUD pastikan foto KTP ganda di media sosial adalah hoax. Komisioner KPUD DKI Jakarta Dahliah Umar mengatakan pada Republika, “Dipastikan hoax, itu manipulasi. Sudah dikonfirmasi ke Dukcapil DKI Jakarta.”

Sekarang giliran saya menjadi detektif dan memberikan penjelasan yang lebih mudah untuk pembaca pahami. Sangat mudah. Sekarang lihat foto di bawah baik-baik.

Sekilas bagi yang tidak mikir, pasti akan percaya kalau ini adalah asli. Inilah kondisi di mana banyak orang termakan mentah-mentah tanpa mencari tahu apakah benar-benar asli atau palsu seperti yang dikoar-koarkan orang yang marah-marah pada Aseng tadi.

Petunjuknya ada pada tanggal lahir. Mada lahir tanggal 20. Saidi lahir tanggal 15 dan Sukarno lahir tanggal 12. Bagi yang masih belum tahu, sebenarnya foto dalam KTP ada dua jenis latar belakang yaitu merah dan biru. Bagi yang lahir pada tanggal genap maka fotonya berlatar belakang biru dan yang lahir tanggal ganjil maka fotonya berlatar belakang merah. Sudah paham? Pada tiga KTP itu ada dua yang tanggal lahirnya genap dan satu bertanggal lahir ganjil, tapi lucunya latar belakang fotonya merah semua. Kalau ini bukan Hoax, saya pun tak tahu lagi bagaimana menjelaskannya. KPU juga sudah memastikan kalau ini hoax. Sungguh hoax yang tidak cerdas.

Nah, lalu timbul pertanyaan mengapa ini terjadi? Maklum sajalah, Pilkada DKI tinggal 10 hari lagi. Cara-cara licik pun mulai bertebaran dan terang-terangan. Dan yang paling parah adalah menggunakan foto-foto yang katanya Aseng untuk membenturkan Ahok. Dengan cara ini, orang-orang akan berpikir bahwa Ahok sudah bermain curang atau berpikir bahwa kecurangan terstruktur dan sistematis untuk memenangkan Ahok. Oh iya, ada lagi postingan blog yang entah dari siapa sedang dilacak mengenai rencana kecurangan KPU memenangkan Ahok. Sungguh licik dan mengerikan fitnah yang dibuat orang gerombolan otak pendek dan mungkin tidak punya otak.

Jelas-jelas fitnah ini digunakan untuk menyerang Ahok, yang terkena imbasnya adalah mereka yang satu keturunan dengan Ahok. Mereka yang terkena getah oleh oknum tidak bertanggung jawab yang rela melakukan apa pun dalam panggung politik termasuk menyebarkan hoax sekali pun. Wahai yang ada di sana, cerdaslah dalam menyikapi hoax, jangan asal menelan mentah-mentah. Kita diberi akal dan pikiran untuk berpikir dan menganalisa apakah apa yang kita lihat dan dengar itu benar atau salah.

Bagaimana menurut Anda?

Selengkapnya :
http://ift.tt/2l8oVkW

Subscribe to receive free email updates: