Kepada Berita Maluku Online, Kamis (23/2/2017), Waiulung menjelaskan, Musrembang tingkat kecamatan yang digelar di Kantor Kecamatan Namrole, merupakan kelanjutan Musrembang tingkat desa, dimana tujuannya untuk merangkul semua usulan-usulan dari desa –desa terkait dengan Pemerintahan Desa (Pemdes) yang telah melaksanakan program-program desa lewat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMD).
Dijelaskan, bila ada yang belum terakomodir saat Musrembang tingkat desa, maka akan disampaikan pada Musrembang tingkat Kecamatan untuk dibicarakan sesuai dengan skala prioritas. Ini nantinya akan berlanjut pada Musrembang tingkat kabupaten untuk selanjutnya dibawa ke Musrembang tingkat provinsi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
"Sehingga sasarannya tidak terjadi tumpang-tindih program pemerintah desa dengan program pemerintah kabupaten. Untuk itu para kades betul-betul perlu cermat untuk menyusun program," pinta Waiulung.
Sebagaimana diketahui, peserta yang mengikuti Musrembang tingkat kecamatan, diikuti utusan 17 desa, 17 orang Kepala Desa (Kades) se-wilayah Kecamatan Namrole, ditambah Sekertaris Desa (Sekdes) dan Ketua-Ketua Badan Pengawas Desa (BPD), sedangkan pemateri pada Musrembag berasal dari Bappeda Kabupaten Bursel. (**)