Penulis : Ninoy N. Karundeng
Memang bukan hoax dan SBY benar ada sosok yang melarang Presiden Jokowi bertemu SBY.
Presiden SBY ingin bertemu Presiden Jokowi. SBY kemarin memberikan pernyataan bahwa Presiden Jokowi dilarang oleh ring atau lingkaran orang terdekatnya untuk bertemu dengan SBY.
Pernyataan SBY ini menjadi sangat menarik karena menimbulkan banyak sekali pertanyaan. Berbagai pertanyaan itu terkait dengan sosok lingkaran 1 yang dimaksud oleh SBY. Lalu yang memberi informasi ke SBY itu siapa?
Mari kita tengok maneuver SBY yang ternyata ngebet ingin bertemu dengan Presiden Jokowi dan merasa dirinya tidak dianggap, serta menelaah urgensi bagi Presiden Jokowi dengan tertawa ngakak hati gembira ria senang sentosa bahagia suka-cita menari menyanyi koprol guling-guling melihat sikap kekanakan SBY selamanya senantiasa.
Sebernarnya, SBY melontarkan berita hoax tentang adanya ring 1 yang melarang Presiden Jokowi menemui SBY, setelah menuduh Presiden Jokowi menyadap. Pernyataan SBY setelah merasa dirinya disadap serta-merta digunakan untuk bermanuver: menekan lawan politik yakni Presiden Jokowi.
Pembandingan skandal Watergate Presiden Nixon juga berlebihan dan tidak berdasar sama sekali. Menggelikan dan patut ditertawakan karena SBY bukan siapa-siapa kini dengan jabatan sekedar Ketum Demokrat yang sudah ambruk.
SBY benar ada yang melarang Presiden Jokowi untuk bertemu dengan SBY karena didasari oleh berbagai alasan politik terkait sikap SBY sendiri.
Pertama, SBY adalah sosok yang peragu, plin-plan, mencla-mencle khas politikus murni. Kasus Pilkada oleh DPRD adalah bukti betapa sebagai Ketum Partai SBY dengan mudahnya sebagai pengusung dan inisiator tidak mendukung Pilkada oleh DPRD, lalu tiba-tiba di detik terakhir voting di DPR berubah pikiran dan langsung menyuruh Nurhayati walk-out dari DPR. Akibatnya, penentang UU Pilkada oleh DPRD kalah karena sikap pengecut SBY.
Buat apa Presiden Jokowi bertemu dengan manusia seperti SBY? SBY tidak konsisten sama sekali dalam politik dan menerapkan politik yang hanya menguntungkan dan keluarganya – SBY tega membuat hampir seluruh pentolan elite Demokrat seperti Anas, Andi, Angie, Wacik, Murdaya, Bhatoegana, Nazaruddin, masuk bui. (Namun kalau untuk diri dan keluarganya SBY akan melakukan segalanya termasuk sinyalemen dan kaitan yang di kemudian hari akan mencengangkan terkait kasus Antasari Azhar yang akan menjadi bola liar jika SBY gagal melakukan pengendalian diri dan merasa masih kuat dengan para bekas orang-orangnya zaman rezimnya yang telanjur memiliki kekuatan uang, pengaruh, dan koneksi masa lalu.)
Kedua, SBY dengan partai Demokratnya adalah partai penyeimbang alias partai yang tidak punya pendirian dan satu-satunya partai di muka Bumi yang menyebut diri sebagai partai penyeimbang. Arti partai penyeimbang adalah oportunis dan tidak mau bertanggung jawab. Buat apa Presiden Jokowi bertemu dengan SBY?
SBY adalah Ketum partai yang tidak memiliki posisi sama sekali dalam khasanah kebangsaan di parlemen selain sikap oportunis. Kasus Ahok menunjukkan dengan jelas SBY berteriak-teriak tak karuan meminta penegakan hukum atas Ahok namun gagal berteriak atas kasus Rizieq FPI yang menghina dan menistakan ideologi Negara Pancasila. Sikap double standard SBY yang seperti ini membuat Presiden Jokowi tak tertarik dan tak perlu bertemu dengan SBY.
Ketiga, SBY adalah musuh politik Presiden ke-5 Megawati. Presiden Jokowi paham dan mendapat nasihat tentang berbagai latar belakang Megawati untuk tidak mau kenal dan bertemu dengan SBY.
Alasan salah satunya adalah omongan SBY tak bisa dipegang ekornya maupun kepalanya. Kasus pertanyaan Megawati tentang anggota kabinet yang akan mencalonkan diri pada tahun 2003 menjadi catatan omongan SBY yang menelikung Megawati dan menggambarkan diri sebagai didzolimi oleh Megawati sehingga mengerek namanya menjadi terkerek di Pilpres 2004.
Buat apa Presiden Jokowi bertemu dengan SBY? Runtang-runtung dan mendekati SBY sama saja dengan menyinggung mentor politik dan pendukung setia Presiden Jokowi yakni Megawati.
Tanpa dukungan kenegarawanan Megawati, Jokowi tidak akan pernah menjadi Presiden RI. Perhitungan politik apapun tentu bandul pilihan ke Megawati. SBY pun sama sekali bukan pendukung Presiden Jokowi dan justru tukang komentar ngawur mau merecoki pemerintahan Presiden Jokowi setelah 10 tahun rezim SBY gagal total membangun. Melihat gebrakan kerja Presiden Jokowi SBY hanya melongo dan namanya tenggelam ke dasar lautan politik dan memori bangsa Indonesia. Buat apa Presiden Jokowi menemui SBY lalu meruntuhkan dukungan PDIP alias Megawati kepada Presiden Jokowi? Tak perlu lah yauo!
Keempat, SBY adalah jelas musuh politik Ahok. Sementara Ahok dikenal dekat bahkan mantan pasangan Gubernur Jokowi. Pun SBY dekat dengan FPI dan menikmati komporannya berhasil ketika FPI memimpin demo-demo tentang kasus Ahok dengan teriakan di Youtube. (Namun SBY kecele justru peristiwa demo 212 dan 411 menjadi alat untuk mengendus teroris, pelaku makar, anti Pancasila, dsb yang keluar dari sarangnya.
Lalu buat apa Presiden Jokowi bertemu dengan Presiden Jokowi yang nota-bene musuh politik Presiden Jokowi pula?
Kelima, SBY adalah orang yang berkulit tipis – artinya gampang sensi, ge-er akibat dirinya bisa jadi mengalami megalomania, paranoid atau pun juga post-power syndrome. Pada awal Presiden Jokowi menjabat, SBY banyak melontarkan pernyataan yang awalnya Presiden Jokowi menanggapi.
Namun semakin ditanggapi SBY akan semakin menjadi-jadi alias ndodro dalam istilah bahasa Jawa atau ngelonjak dan lebay dalam bahasa Jakarta. Maka langkah terbaik bagi Presiden Jokowi adalah (1) tidak menanggapi apapun omongan SBY, (2) membiarkan SBY ngomong apa saja, (3) menonton sikap dan perbuatan SBY dengan senang hati, dan (4) mencintai SBY dengan tidak menemuinya. Hali itu disebabkan nilai azas manfaat.
Jadi memang benar dan sudah benar sikap Presiden Jokowi tidak mau bertemu dengan SBY karena tidak perlu dan tidak ada manfaatnya sama sekali untuk menemui SBY. Itulah kelima alasan itu yang membuat Presiden Jokowi tidak perlu menemui SBY karena tidak memberikan manfaat apapun bagi bangsa, negara, dan Indonesia.
Lalu, siapa ring 1 atau lingkaran Presiden Jokowi yang melarang Presiden Jokowi bertemu SBY? Tidak ada.
Kenapa? Presiden Jokowi bukanlah seorang Presiden yang gampang percaya kepada pembisik dan tidak ada seorang pun yang melarang-larang Presiden Jokowi.
Malah yang melarang Presiden Jokowi bertemu SBY atau menanggapi pernyataan SBY adalah Ki Sabdopanditoratu ketika bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka.
Omongan SBY adalanya orang lingkaran Presiden Jokowi menemui SBY adalah hoax khas ciptaan SBY. Hoax nih ye, SBY? Demikian Ki Sabdopanditoratu dan the Operators.
Selengkapnya : http://ift.tt/2kvz3pO