BERITA MALUKU. Dari pertemuan tahunan pelaku-pelaku industri jasa keuangan Provinsi Maluku tahun 2017, yang berlangsung di Baileo Siwalima, Karpan, Rabu (2/1/2017), terungkap kalau pertumbuhan ekonomi Maluku lebih tinggi dari pertumbuhan nasional. Meskipun pertumbuhan ekonomi daerah ini sempat mengalami perlambatan pertumbuhan diakhir tahun 2016 lalu.
"Secara kuantitafif, indikator keuangan perbankan dan industri keuangan non bank di Maluku, tercatat tumbuh positif. Hal ini dilihat dari nilai pencapaian aset dan penyaluran dana ke masyarakat dalam bentuk kredit," tandas Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Maluku Bambang Hermanto.
Iapun membeberkan, di Maluku untuk aset industri perbankan, tumbuh positif. Dimana total pertumbuhan aset posisi Desember 2016 sebesar Rp1,09 triliun atau 6,49 persen dari posisi Desember 2015.
Sedangkan penyaluran dana ke masyarakat dalam bentuk kredit 11,65 persen lebih tinggi dari pertumbuhan kredit rata-rata nasional, yang tercatata 8,76 persen.
"Hal ini menjadi catatan positif terhadap penyaluran kredit di Provinsi Maluku," ucapnya.
Sementara pada indutri keuangan non bank. Untuk posisi November 2016, total aset dana pensiun dan piutang pembiyaaan se-Provinsi Maluku juga tercatat tumbuh positif. Dimana piutang pembiyaan tumbuh sebesar 19,91 persen dari Rp424.93 milyar menjadi Rp483.82 milyar.
Dan pada posisi yang sama, total aset dana pensiun tumbuh 4.15 persen dari Rp138.10 milyar menjadi Rp143.83 milyar.
"Secara kuantitafif, indikator keuangan perbankan dan industri keuangan non bank di Maluku, tercatat tumbuh positif. Hal ini dilihat dari nilai pencapaian aset dan penyaluran dana ke masyarakat dalam bentuk kredit," tandas Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Maluku Bambang Hermanto.
Iapun membeberkan, di Maluku untuk aset industri perbankan, tumbuh positif. Dimana total pertumbuhan aset posisi Desember 2016 sebesar Rp1,09 triliun atau 6,49 persen dari posisi Desember 2015.
Sedangkan penyaluran dana ke masyarakat dalam bentuk kredit 11,65 persen lebih tinggi dari pertumbuhan kredit rata-rata nasional, yang tercatata 8,76 persen.
"Hal ini menjadi catatan positif terhadap penyaluran kredit di Provinsi Maluku," ucapnya.
Sementara pada indutri keuangan non bank. Untuk posisi November 2016, total aset dana pensiun dan piutang pembiyaaan se-Provinsi Maluku juga tercatat tumbuh positif. Dimana piutang pembiyaan tumbuh sebesar 19,91 persen dari Rp424.93 milyar menjadi Rp483.82 milyar.
Dan pada posisi yang sama, total aset dana pensiun tumbuh 4.15 persen dari Rp138.10 milyar menjadi Rp143.83 milyar.