Pak SBY Ngaku Punya Intelijen? Jadi Inget Taktik Prihatin...

Mantan Punya Intelijen? Jadi Inget Taktik Prihatin

Penulis : Cak Anton

Saya tidak sengaja membaca berita  CNN Indonesia, saya percaya akan berita yang dimuat di CNN, karena jika salah mereka bisa dituntut.

Saya akan mengutip berita yang berjudul “‘Perang’ Info Intelijen SBY-Jokowi” dimana berita tersebut menceritakan tentang Konpres pak SBY ( masih ingat lebaran kuda kan?), dan kemudian ditanggapi oleh pak Jokowi dan tidak lupa pak JK yang sebelumnya ditemui oleh pak SBY pun ikut menanggapi, disini nanti akan saya cetak tebal apa yang akan kita soroti, yang langsung kita lihat kutipannya.

Memeriksa Ulang Informasi

Dalam keterangan resmi, SBY sempat membandingkan Jokowi dengan gaya kepemimpinannya selama 10 tahun dan menghadapi demonstrasi. SBY mengklaim selalu mendengar dan memeriksa ulang setiap informasi intelijen.

“Kalau dikaitkan situasi sekarang, jika ada analisis intelijen seperti itu (menuduh) saya kira berbahaya. Berbahaya menuduh seseorang atau kalangan atau partai politik melakukan seperti itu (mendanai unjuk rasa). Itu fitnah. I tell you, fitnah lebih kejam dari pembunuhan dan sekaligus itu penghinaan” tutur SBY.

Meski tidak secara gamblang merasa dituduh, Ketua Umum Partai Demokrat itu mengaku sudah mengumpulkan informasi dari penyelenggara negara hingga sumber kepolisian sebelum berbicara. Sehingga ia berharap, intelijen tidak melemparkan tudingan tak berdasar pada kelompok tertentu.

“Berbahaya jika ada intelijen failure dan error,” katanya.

Kritik dan saran SBY ini ditanggapi santai Jokowi sehari sebelum demo. Ia mengatakan, intelijen juga manusia biasa. “Yang namanya manusia, kadang-kadang bisa benar, bisa enggak benar. Bisa error, bisa enggak error,” kata Jokowi.

Pada kesempatan yang sama, JK mengatakan, informasi personel intelijen dan yang diterima SBY bisa saja berbeda. Ia mendorong seluruh pihak menyaring kabar yang beredar. “Mungkin yang ditangkap Pak SBY berbeda. Analisis kami juga beda. Tapi itu biasa saja,” tuturnya.


Saya bingung dengan berita yang” – Ketua Umum Partai Demokrat itu mengaku sudah mengumpulkan informasi dari penyelenggara negara hingga sumber kepolisian sebelum berbicara.- “ ternyata info intelijen bisa diberikan ke mantan presiden ya?.Saya tambah bingung ketika informasi intelijen kok bisa menyebar dan mudah didapat gitu ya.

Dan saya juga ditambah bingung dengan ungkapan pak JK –“ informasi personel intelijen dan yang diterima SBY bisa saja berbeda.” Nah jangan-jangan SBY punya intelijen sendiri mungkin ya?.

Tetapi jika mantan presiden tidak mendapatkan akses informasi dari intelijen negara yang menyebar, saya berasumsi itu intelijennya pak SBY, dan yang pasti untuk membiayai intelijen sangatlah besar biayanya dong, mudah-mudahan itu bukan intelijen negara lain yang berkepentingan,( udah kayak film aja)hehe……, atau hemmmmm…..Ahhh sudahlah dia mau mendapatkan informasi dari mana kek…tekek kek….intinya saya bingung ….dan saya merasa pak SBY sedang dizolimi, itu yang saya tangkap dari konpres yang diadakannya sebelum Demo 4 November ( misi sukses,hehe).

Saya jadi mengingat strategi merasa dizolimi yang membuat ibu-ibu dan bapak-bapak kalo lagi kumpulan pada mencibir Megawati, karena saya yang merasa masih sangat teramat sangat muda dan bisa dibilang bau kencur dibantai habis oleh mereka disaat saya bilang itu hanya taktik didalam politik untuk mencari sebuah simpati.

Jadi inget lagi kebijakan-kebijakannya yang bersifat cari aman, semua dilakukan tidak lebih dari sebuah taktik menyumpal dan akhirnya menarik simpati yang tidak disadari.

Dari duit utangan yang digunakan untuk subsidi BBM, padahal rakyat jelata seperti saya mah kebanyakan mengendarai sepeda motor, sedangkan pengonsumsi BBM terbanyak ya orang-orang kaya yang kemana-mana mengendari  mobil , belum lagi perusahaan-perusahaan nakal yang membeli BBM subsidi untuk keperluan operasional usahanya dengan berbagai cara dilakukan.

Dan saat kebijakan  mengurangi subsidi BBM diberikan, untuk menyumpal rakyat diajarilah rakyat miskin menjadi konsumtif dengan BLT, supaya simpati rakyat tetap melekat, walaupun BLT tersebut habis dalam hitungan hari saja.

Bukankah sebuah perusahaan meminjam modal untuk hal yang produktif supaya lebih menghasilkan manfaat jangka panjang,” ? Ah mungkin karena beliau lebih suka menggunakan taktik ehem..ehemnya….

Ah sudahlah, kenapa saya seperti tetangga sebelah ya, yang selalu gimana gitu, eitssss….bedalah, kalo saya kan Cuma mengamati, kalo tetangga sebelah kan nyebar hoax…hehe…peace….

WARNING…Tulisan ini tidak berkualitas bagi orang yang tidak bisa membaca pesan ala intelijen..haha..

Selengkapnya :
http://ift.tt/2fGZVxj

Subscribe to receive free email updates: