AMBON - BRITA MALUKU. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Maluku memastikan kebutuhan bahan pokok (Bapok) menjelang bulan bulan suci Ramadan 1446 Hijriah tersedia hingga tiga bulan kedepan.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi, Yahya Kotta dikonfirmasi, Rabu (19/02/2025).
Dikatakan, kepastian ketersediaan Bapok telah disampaikan dalam rapat koordinasi bersama OPD dan instansi terkait dalam hal ini, Pelindo, KSOP, Pertanian, Perikanan, dalam hal kelancaran distribusi sentra Bapok, baik dari Makassar, maupun Surabaya.
"Bapok tersedia, jalur distribusi dari sentra Makasar maupun Surabaya lancar,"ujarnya.
Jelas Kotta, Bapok yang tersedia diantaranya Cabe, Hal ini dibuktikan dengan hasil Koordinasi dengan kabupaten/kota penghasil. Antara lain, Buru, Maluku Tengah, Seram Bagian Barat.
Begitu juga dengan beras dengan daya tahan 2-3 bulan kedepan. Dimana dari hasil koordinasi dengan daerah, termasuk Buloh, beras yang tersedia mencapai 19.420 ton. Termasuk minyak goreng, dengan ketersediaan 934.906 liter.
"Daya tahan dua sampai tiga bulan kedepan melampaui puasa dan lebaran. Rencana masuk 5 ton lagi untuk beras,"cetusnya.
Sementara untuk telur ayam ras, stok yang ketersediaan sampai 11 hari kedepan. Ditambah dengan adanya tambahan rutin satu minggu 2-3 kali. Begitu juga gula pasir, bawang merah, bawang putih, dengan ketersediaan dua bulan kedepan.
Walaupun demikian, Kotta mengakui dari hasil pantauan Satuan Tugas (Satgas) pangan setiap harinya cenderung menurut 5-10 persen dari bulan Januari sampai Februari untuk cabe merah besar, cabe keriting, dan cabe rawit.
"Penurunan Karena mendatangkan dari Makassar dengan menggunakan kapal Pelni disamping dari lokal,"cetusnya.
Sedangkan untuk harga, bebernya untuk bawang merah yang didatangkan dari Makassar masih berada pada posisi stabil dengan harga Rp30-40 per kilogram, bahkan sampai beberapa bulan kedepan.
Kondisi stabil juga terjadi pada minyak goreng Rp16.000-16.500 per liter. Namun hanya untuk Kabupaten SBT dan MBD berada dikisaran Rp20.000 per liter.
Guna menjaga kestabilan harga, pihaknya akan melakukan pengawasan dan operasi pasar, termasuk pangan murah, dengan menjual beras dengan harga yang murah.
Dengan ketersediaan Bapok, Kotta mengimbau kepada masyarakat untuk membeli Bapok dengan jumlah yang cukup.
"Hendaknya masyarakat membeli kebutuhan berdasarkan saat itu, cabe rawit, telur ayam dan bapok lain tersedia. Jangan membeli dalam jumlah yang banyak yang dapat mengganggu ketersediaan di pasar.Saya harap masyarakat menghadapi puasa dan lebaran dengan tidak membeli kebutuhan yang banyak,"pintanya.