AMBON - BEITA MALUKU. Laka laut kembali terjadi di perairan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Senin (03/02/2024).
Peristiwa ini menimpa KM Rajawali Perkasa 103 yang mengalami karam di sekitar perairan pulau Suanggi, sekitar pukul 03.00 dini hari, yang dilaporkan Joli seorang agen kapal.
Merespon laporan tersebut, Basarnas Ambon kemudian menggerahkan Pos SAR Banda beserta Unsur Potensi SAR lainnya menggunakan Rigit Inflatable Boat sekitar pukul 14.30 wit menuju Pulau Suanggi guna melaksanakan Operasi SAR.
Pukul 15.40 wit, Tim SAR Gabungan berhasil tiba dipulau suanggi Perairan Laut Banda. Seluruh korban yang berlindung di atas tebing karang kemudian menuruni tebing secara perlahan untuk dievakuasi.
"Ditengah gelombang tinggi Laut Banda, Proses evakuasi seluruh korban berjalan dengan lancar. seluruh korban berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat,"ungkap Kepala SAR Ambon, Muhammad Arafah.
Adapun 11 penumpang yang dievakuasi, Jemmy Pattipeiluhu (55), Cecen Risal Raatburu (26), Lambertus Rupilu (52), Tofik Hidayat (32), Hermanus Rano Kolelupun (25), Rafli Pruwat (33), Feri Irawan (39), Jufri Wabula (22), Galih Ramadhan (21), Ye Jen BinSyeh (22) dan Fery Gasper Putuleihalat (20).
Sekedar tahu, Kapal naas tersebut dilaporkan berangkat dari Kota Ambon hendak menuju Larat, Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Namun sesampainya di sekitar Perairan Pulau Suanggi, kapal dihantam gelombang tinggi dan tenggelam sekitar pukul 3 pagi. Pada saat kapal tenggelam seluruh ABK berhasil melompat menyelamatkan diri dan berenang menuju Pulau Suanggi. Kemudian mereka mencoba bertahan selama beberapa jam, hingga waktu terbit matahari, salah satu korban mencoba menaiki menara tower yang ada dipulau tersebut untuk mencari sinyal telepon.
Kini seluruh korban sudah berada di Pulau Banda untuk proses lebih lanjut dan mendapatkan perawatan.
Dengan ditemukannya korban, maka Operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup. Seluruh Unsur Potensi SAR yang terlibat dikembalikan ke satuannya masing-masing dengan ucapan terima kasih.