Gubernur Ingatkan ASN Hindari "Penyakit Birokrasi"


AMBON - BERITA MALUKU.
Gubernur Maluku Murad Ismail mengingatkan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk menghindari Patologi Birokrasi atau Penyakit Birokrasi. 


Hal ini ditegaskan Gubernur agar birokrasi dilingkup Pemerintah Provinsi Maluku dapat berjalan efektif, efesien, dan akuntabel. 


Penyakit Birokrasi yang dimaksudkan Gubernur, seperti pengelolaan anggaran yang tidak efektif dan efisien, perilaku malas, lamban, tidak disiplin, KKN dalam berbagai bentuk indikasi mempertahankan status quo atau hanya ingin berada di zona nyaman.


Selain itu lebih mengutamakan hak dari pada kewajiban sebagai ASN, ego sektoral yang tinggi dan sulit bekerjasama, serta penyakit birokrasi lainnya.


Hal yang perlu dilakukan seorang ASN, kata Gubernur melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian (PPK), memberikan pelayanan publik yangf profesional dan berkualitas, serta mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.


ASN juga harus benar-benar memperhatikan prinsip penyelenggaraan pemerintahan, yang harus dilakukan secara berjenjang, sesuai dengan mekanisme dan prosedur kerja yang telah ditetapkan.


Orang nomor satu di bumi raja-raja itu juga mengakui, dalam penyelenggaraan pemerintahan ada berbagai keberhasilan yang telah dicapai, diantaranya, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) memperlihatkan progres yang terus meningkat yaitu mencapai 70,22 point, atau naik sebesar 0,51%, dibandingkan pada tahun 2021 yaitu 69,71%, dan telah berada pada kategori tinggi. 


”Hasil yang membanggakan karena selama 12 tahun kita berada di kategori sedang,” ungkapnya.


Untuk tingkat kemiskinan Maluku per Maret 2022, pun turun drastis menjadi 15,97 %, dibandingkan Maret 2021 sebesar 17,87 % atau menurun sebesar 1,9 %.  


Penurunan angka kemiskinan ini, jelas Gubernur, merupakan penurunan angka kemiskinan terbesar untuk seluruh wilayah Indonesia, dan menjadi penurunan terbesar selama 10 tahun terakhir, di Provinsi Maluku.


Indikator lain yang disampaikan Gubernur, yaitu tingkat pertumbuhan ekonomi Maluku, dimana terus menunjukan tren positif, dimana pada triwulan III tahun 2022 berada pada angka 6,01 % atau naik sebesar 1,89 % dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2021 yaitu 4,12 %. 


”Angka ini juga lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,72 %,”paparnya.


Masih kata Gubernur, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, Pemprov Maluku melalui Gubernur telah mendorong percepatan ekspor perikanan dari Maluku secara langsung (direct call export) dari pelabuhan perikanan Tual dan Ambon, dengan melakukan penandatangan MoU bersama PT. Garuda Indonesia. 


”Sebelumnya kita sudah mengekspor langsung ke negara-negara tujuan lainnya. Kemarin (27 Desember 2022 lalu), kita baru saja melakukan ekspor tuna beku sebanyak 40 ton ke vietnam dan Jepang,”imbuhnya.


Kendati dengan pencapaian itu, Gubernur mengaku, Pemprov Maluku masih dihadapkan dengan berbagai permasalahan, dan harus segera mengejar target-target pembangunan yang belum tercapai. 


Untuk mengejar target tersebut ia pun menginstruksikan, kepada OPD-OPD melakukan “akselerasi pembangunan”.  


“Hal ini akan bisa terwujud jika birokrasi dapat bergerak cepat, tepat, terukur, serta inovatif, dalam mengimplementasikan visi dan misi pemerintah daerah,” tegas Gubernur.

Subscribe to receive free email updates: