Jadi Orang Pertama Divaksin Covid-19, Gubernur: Jadi Contoh Untuk Masyarakat


AMBON - BERITA MALUKU.
Tiba di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. J. Leimena, Gubernur, Murad Ismail, langsung menjadi orang pertama disuntik Vaksin Covid-19.


Disusul Sekretaris Daerah Maluku, Kasrul Selang, Pangdam XVI Pattimura, Mayjen TNI Agus Rohman, Sekum MPH Sinode GPM, Elifas Maspaitella, Ketua Komisi III DPRD Maluku, Richard Rahakbauw, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Maluku, Zainul Muttaqien, Kapolda Maluku, Irjen Pol Baharudin Djafar, Kepala BIN, Brigjen Jimmy Aritonang, Kepala Basarnas Irjen Pol Refdi Andri.


Dari semua pejabat publik, tiga diantaranya harus menunda beberapa menit, dikarenakan tekanan darah yang melebihi ambang batas yang ditentukan 140/90, yaitu Gubernur 153, Pangdam XVI Pattimura 150, dan Kapolda.


Setelah istirahat beberapa menit, dengan menggunakan Tensi Manual, tekanan darah Gubernur normal 130/80, begitu juga Kapolda, sedangkan Pangdam kembali mencoba menggunakan tensi meter elektronik juga normal 120/80.


Gubernur bersama Kapolda dan Pangdam kemudian disuntik Vaksin, selanjutnya menuju ruang observasi untuk mengantisipasi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginakan.


Setelah stengah jam menjalani observasi, Gubernur bersama pejabat yang telah divaksin diberikan kartu vaksinasi dan kartu kontrol.


Dalam keterangannya, Gubernur mengatakan terkait tekanan darah, Gubernur mengkuai baru tiba dari Jakarta pukul 07.00, dalam perjalanan tidak bisa tidur, apalagi alat tensi yang digunakan juga sensitif, namun ketika menggunakan tensi manual ternyata normal. 


Dijelaskan, vaksin Covid-19 merupakan ketiga, sebelumnya vaksin untuk cacar, dan hepatitis B.


"Setelah menjalani semua, dan terakhir Vaksin Covid-19, saya merasa aman-aman saja. Pada saat disuntik tidak sakit, dibandingkan di infus, jarumnya besar sekali, tapi kalau divaksin jarum kecil sekali, tidak sakit sekali," ucapnya.


Apalagi, menurutnya dengan divaksin Covid-19 oleh Presiden 13 Januari, sebagai orang pertama menandakan vaksin ini layak dan aman diberikan kepada masyarakat.


"Presiden menjadi orang pertama secara nasional, masa kita di daerah tidak bisa. Pimpinan di daerah bukan minta dilayani, tapi kita harus melayani, karena itu kita harus duluan agar melayani masyarakat dengan baik," pungkasnya.


Lebih lanjut dikatakan, pemberian vaksin merupakan momentum kebangkitan ekonomi dan pembangunan serta kembalinya kehidupan normal yang berangsur membaik.


Pemberian Vaksin dibagi dalam tiga periode, periode I untuk seluruh sumber daya manusia di bidang kesehatan, seperti tenaga kesehatan, tenaga penunjang kesehatan bahkan mahasiswa kedokteran yang menjalani praktek di RS sebanyak 14.769 orang.


"Saya mengapresiasi kerja perjuangan dan pengabdian yang begitu luar biasa kepada seluruh nakes yg menjadi garda terdepan dalam urusan kesehatan masyarakat dimulai awal pandemi hingga saat ini," ujarnya.


Periode kedua kepada petugas pelayanan publik, TNI, Polri dan ASN yang bertugas di bandara, pelabuhan dan lain sebagainya, sebabyak 231.331 orang 


Periode ketiga mulai dari April 2021 kepada masyarakat rentan, sebanyak 448.169 orang


Periode IV untuk pelaku ekonomi, sebanyak 562.142 orang.


"Target 2/3 masyarakat Maluku harus, kalau tidak maka tetap mematuhi protokol kesehatan," pintanya.


Tak lupa dirinya menghimbau, kepada masyarakat Maluku agar tidak mempercayai informasi yang tidak dapat dipertanggungjawab atau hoax, melainkan menerima saluran informasi resmi yang dapat dipertangungjawabkan kebenarannya.


"Yang pastinya sebagai orang pertama di Maluku yang di vaksin, ingin memberikan contoh dan menyakini kepada masyarakat bahwa vaksin aman dan halal. Sebagaimana vaksin yang digunakan presiden dengan pejabat negara lainnya," tegasnya.


Subscribe to receive free email updates: