AMBON - BERITA MALUKU. Provinsi Maluku merupakan salah satu daerah yang penyumbang suara partai Golkar terbanyak. Hal ini dibuktikan dengan perolehan jumlah kursi baik tingkat DPR, DPRD Provinsi maupun DPRD Kabupaten/Kota, dibandingkan partai lainnya, karena itu, Maluku bisa dikatakan sebagai Gudang suara partai Golkar. Hal ini pun diungkapkan Ketua DPD Golkar Maluku, Said Assagaff.
Menindaklanjuti hal tersebut, Ketua DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto, mengatakan sebagai gudang suara partai Golkar maka dalam pileg 17 April 2019, perolehan suara di Maluku harus mencapai 20 persen atau melebihi target nasional 18 persen.
"Sebagai ketua umum partai Golkar kami mempunyai target atau menantang seluruh jajaran kader partai Golkar di Maluku agar perolehan suara bisa melebihi target 18 persen, jadi kalau gudang partai golkar maka harus mencapai 20 persen," ujar Hartarto dalam pidatonya pada Temu kader dan konsolidasi pemenangan partai Golkar, sekaligus pengukuhan caleg Anggota DPR RI, DPRD Provinsi Maluku dan DPRD Kabupaten/Kota se-Maluku yang berlangsung di aula MCM, Tantui, Ambon, Jumat (8/2).
Menurutnya, target 20 persen itu berarti dari kouta 4 kursi DPR RI, maka harus rebut 2 kursi. Sedangkan kursi DPRD Provinsi Maluku yang ditargetkan 8 kursi harus naik menjadi 9 kursi, bila perlu menjabat ketua DPRD Maluku.
"Jika kita tidak lagi menjadi Guberunur dan Wakil Gubernur, maka ketua DPRD harus Golkar, itu permintaan harga mati," ucapnya.
Sementara itu, untuk Pemilihan Presiden - Wakil Presiden, partai Golkar sudah menentukan arah dukungan kepada pasangan Joko Widodo - Ma'aruf Amin, dimana dukungan tersebut harus merupakan harga mati.
"Saya optimis Jokowi - Ma'aruf menang mutlak di Maluku," yakinnya.
Jelasnya, Golkar adalah partai yang sudah mengembangkan visi negara kesejahteraan di tahun 2045 untuk menjadi negara maju dan sejahtera.
"Intinya indonesia akan menjadi negara maju dan sejahteraan dibawah pimpinan Jokowi. Karena itu wajar kita memikih pemimpin yang berprestasi untuk membawa negeri ini lebih maju dan sejahtera," tandasnya.
Menindaklanjuti hal tersebut, Ketua DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto, mengatakan sebagai gudang suara partai Golkar maka dalam pileg 17 April 2019, perolehan suara di Maluku harus mencapai 20 persen atau melebihi target nasional 18 persen.
"Sebagai ketua umum partai Golkar kami mempunyai target atau menantang seluruh jajaran kader partai Golkar di Maluku agar perolehan suara bisa melebihi target 18 persen, jadi kalau gudang partai golkar maka harus mencapai 20 persen," ujar Hartarto dalam pidatonya pada Temu kader dan konsolidasi pemenangan partai Golkar, sekaligus pengukuhan caleg Anggota DPR RI, DPRD Provinsi Maluku dan DPRD Kabupaten/Kota se-Maluku yang berlangsung di aula MCM, Tantui, Ambon, Jumat (8/2).
Menurutnya, target 20 persen itu berarti dari kouta 4 kursi DPR RI, maka harus rebut 2 kursi. Sedangkan kursi DPRD Provinsi Maluku yang ditargetkan 8 kursi harus naik menjadi 9 kursi, bila perlu menjabat ketua DPRD Maluku.
"Jika kita tidak lagi menjadi Guberunur dan Wakil Gubernur, maka ketua DPRD harus Golkar, itu permintaan harga mati," ucapnya.
Sementara itu, untuk Pemilihan Presiden - Wakil Presiden, partai Golkar sudah menentukan arah dukungan kepada pasangan Joko Widodo - Ma'aruf Amin, dimana dukungan tersebut harus merupakan harga mati.
"Saya optimis Jokowi - Ma'aruf menang mutlak di Maluku," yakinnya.
Jelasnya, Golkar adalah partai yang sudah mengembangkan visi negara kesejahteraan di tahun 2045 untuk menjadi negara maju dan sejahtera.
"Intinya indonesia akan menjadi negara maju dan sejahteraan dibawah pimpinan Jokowi. Karena itu wajar kita memikih pemimpin yang berprestasi untuk membawa negeri ini lebih maju dan sejahtera," tandasnya.