BERITA MALUKU. Tim Evakuasi Medis Laut (EML) Rumah Sakit Angkatan Laut (Rumkital) dr. F.X. Suhardjo dan Dinas Kesehatan (Diskes) Lantamal IX Ambon mengenalkan teknik Uitemate (mengapung dan menunggu) kepada mahasiswa dan masyarakat pesisir di Kota Ambon, Sabtu (21/07/2018).
Kegiatan ini adalah mendidik kepada mahasiswa maupun masyarakat pesisir dan kepulauan tentang bagaimana cara bertahan hidup di laut ketika terjadi bencana transportasi laut yakni dengan teknik mengapung dan menunggu.
Hal itu dikatakan Kepala Rumkital dr. F.X. Suhardjo Lantamal IX Letkol Laut (K) dr. Ali Setiawan, Sp. B., saat setelah ikut melakukan teknik Uitemate bersama peserta lainnya di Pantai Teluk Dalam Ambon Lantamal IX.
Pada kesempatan itu Karumkital dr. F.X. Suhardjo Lantamal IX menjelaskan bahwa kegiatan ini di kemas dalam acara rekreasi yang santai tetapi mendidik kepada anggota unsur kesehatan Lantamal IX khususnya dan masyarakat Maluku pada umumnya.
“Kenapa adik-adik mahasiswa yang kita ajak? karena kita sudah mempunyai wadah pendidik yaitu Tim EML yang memang memasukkan kurikulum tersebut dalam pengajaran dan selain itu mahasiswa diharapakan sebagai corong pendidikan kepada masyarakat luas”, sambungnya.
Senada dengan Karumkital dr. F.X. Suhardjo Lantamal IX, selaku Koordinator Tim EML Lantamal IX Lettu Laut (K) Agus Wijaya, S.Kep., mengatakan pelatihan teknik Uitemate penting diberikan kepada masyarakat, teknik ini sangat sederhana namun efektif.
“Diharapkan dengan diberikannya pelatihan Uitemate ini, kita mengetahui cara agar tetap bisa bertahan mengambang dipermukaan. Banyak korban tenggelam yang selamat menggunakan teknik ini”, katanya.
Selain itu, Lettu Agus membagikan beberapa tips untuk melakukan teknik Uitemate, yaitu merentangkan tangan dan kaki sehingga posisi seperti tidur terlentang dan tetap tenang serta jangan terlalu banyak mengeluarkan gerakan-gerakan yang dapat mengakibatkan tenggelam.
Selanjutnya tatapan mata harus ke atas, agar dapat bernafas dengan mudah. Jika saat tenggelam sedang mengenakan pakaian, biarkan saja pakaian tersebut karena pakaian dapat membantu tetap mengambang di atas permukaan air.
Jika menemukan botol kosong, bisa didekap di atas dada karena botol tersebut dapat membantu untuk mengapung. Dalam teknik ini yang terpenting adalah tetap tenang dan santai, karena jika panik dan berusaha untuk tidak tenggelam, justru hal itu akan memperburuk keadaan saat terjatuh ke dalam air.
Kegiatan diikuti oleh sebanyak 110 peserta, hadir diantaranya Kepala Diskes Lantamal IX Letkol Laut (K) Mukhsin, S.Km., M. Epit., personel Rumkital dr. F.X. Suhardjo, personel Diskes Lantamal IX, mahasiswa STIKes Maluku Husada, STIKes Pasapua, D3 Keperawatan dan D3 Kebidanan Ambon Poltekkes Kemenkes Maluku serta beberapa masyarakat pesisir. (DISPEN LANTAMAL IX)
Kegiatan ini adalah mendidik kepada mahasiswa maupun masyarakat pesisir dan kepulauan tentang bagaimana cara bertahan hidup di laut ketika terjadi bencana transportasi laut yakni dengan teknik mengapung dan menunggu.
Hal itu dikatakan Kepala Rumkital dr. F.X. Suhardjo Lantamal IX Letkol Laut (K) dr. Ali Setiawan, Sp. B., saat setelah ikut melakukan teknik Uitemate bersama peserta lainnya di Pantai Teluk Dalam Ambon Lantamal IX.
Pada kesempatan itu Karumkital dr. F.X. Suhardjo Lantamal IX menjelaskan bahwa kegiatan ini di kemas dalam acara rekreasi yang santai tetapi mendidik kepada anggota unsur kesehatan Lantamal IX khususnya dan masyarakat Maluku pada umumnya.
“Kenapa adik-adik mahasiswa yang kita ajak? karena kita sudah mempunyai wadah pendidik yaitu Tim EML yang memang memasukkan kurikulum tersebut dalam pengajaran dan selain itu mahasiswa diharapakan sebagai corong pendidikan kepada masyarakat luas”, sambungnya.
Senada dengan Karumkital dr. F.X. Suhardjo Lantamal IX, selaku Koordinator Tim EML Lantamal IX Lettu Laut (K) Agus Wijaya, S.Kep., mengatakan pelatihan teknik Uitemate penting diberikan kepada masyarakat, teknik ini sangat sederhana namun efektif.
“Diharapkan dengan diberikannya pelatihan Uitemate ini, kita mengetahui cara agar tetap bisa bertahan mengambang dipermukaan. Banyak korban tenggelam yang selamat menggunakan teknik ini”, katanya.
Selain itu, Lettu Agus membagikan beberapa tips untuk melakukan teknik Uitemate, yaitu merentangkan tangan dan kaki sehingga posisi seperti tidur terlentang dan tetap tenang serta jangan terlalu banyak mengeluarkan gerakan-gerakan yang dapat mengakibatkan tenggelam.
Selanjutnya tatapan mata harus ke atas, agar dapat bernafas dengan mudah. Jika saat tenggelam sedang mengenakan pakaian, biarkan saja pakaian tersebut karena pakaian dapat membantu tetap mengambang di atas permukaan air.
Jika menemukan botol kosong, bisa didekap di atas dada karena botol tersebut dapat membantu untuk mengapung. Dalam teknik ini yang terpenting adalah tetap tenang dan santai, karena jika panik dan berusaha untuk tidak tenggelam, justru hal itu akan memperburuk keadaan saat terjatuh ke dalam air.
Kegiatan diikuti oleh sebanyak 110 peserta, hadir diantaranya Kepala Diskes Lantamal IX Letkol Laut (K) Mukhsin, S.Km., M. Epit., personel Rumkital dr. F.X. Suhardjo, personel Diskes Lantamal IX, mahasiswa STIKes Maluku Husada, STIKes Pasapua, D3 Keperawatan dan D3 Kebidanan Ambon Poltekkes Kemenkes Maluku serta beberapa masyarakat pesisir. (DISPEN LANTAMAL IX)