Pemuda Bursel Kurang Minat Masuk IPDN

BERITA MALUKU. Pasca dibukanya pendaftaran calon Praja IPDN, sejak tanggal 9 Maret lalu, hingga kini belum banyak yang mendaftar. Sepertinya Pemuda/pemudi dari Kabupaten Buru Selatan ini kurang berminat.

"Hingga kini baru dua calon IPDN yang telah mendaftar secara online, datanya telah masuk di BKD. Asal sekolahnya saya tak ingat, yang pastinya sudah dua calon peserta yang mendaftar," kata Sekretaris Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kabupaten Buru Selatan (Bursel), Lukman Soulisa kepada Berita Maluku Online, Sabtu (25/3/2017).

Dikatakan, kedua peserta yang lolos persyaratan ini bukan dari BKD Bursel yang menentukan kelulusannya, melainkan
langsung dari pihak Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Menurutnya, pihaknya hanya membantu memproses mendaftar bagi peserta yang berminat, sebab pihaknya telah menyediakan
fasilitas wiffi.

Minimnya peserta calon praja IPDN yang mendaftar kali ini, diduga akibat minimnya sosilisasi dan mutu pendidikan di Bursel, selain itu minim pelatihan ekstrakurikuler dan kursus lainnya.

''Hal ini semakin diperparah lagi, tahun ini sistem online telah diberlakukan,'' ujarnya.

Dikatakan, siapapun calon IPDN yang berminat akan mengisi syarat pendaftaran secara online. Bila ada persyaratan yang ditolak, maka calon tersebut harus menerimanya dengan hasil yang diterimanya pula.

Calon Praja IPDN ini, jelas Soulisa, formasi lepas dan yang bersaing rata-rata orang yang mempunyai peringkat satu dan dua
dari masing-masing sekolah.

''Kemampuan akademik sangat menentukan. kalau dulu-dulu pakai sistem manual bisa dibantu manusia, tapi kalau sistem mesin inteligensi yang diperlukan,'' sebut Soulisa.

Jelasnya, nilai rata-rata harus 7,00. Saat mendaftar sesuai syaratnya nilai tidak boleh kurang dari yang ditentukan, bila kurang langsung ditolak.

Soulisa mengaku prihatin lantaran minat dari para generasi muda di Buru Selatan masuk IPDN di tahun ini bisa dikatakan berkurang, hal sama pada tahun 2016 lalu yang juga hanya dua orang saja yang mendaftar.

''Dari dua yang pendaftar salah satunya anak Pak Sekda Syahroel Pawa, namun tidak dapat dilanjutkan dari Bursel, sebab yang bersangkutan data kependudukannya diterbitkan Capil Buru, jadi tidak ada yang lolos,” kata Soulisa.

Dijelaskan Soulisa, awalnya kedua peserta dinyatakan lolos, namun ketika data sampai di pusat ditolak, lantaran data keluarga anak Sekda Bursel itu masih berstatus penduduk kabupaten Buru. (LE)

Subscribe to receive free email updates: