Pemerintah Myanmar Pelajari Penyelesaian Konflik di Maluku

BERITA MALUKU. Delegasi Pemerintah Myanmar yang diketuai Menteri Penerangan, didampingi Wakil Menteri Dalam Negeri, Wakil Menteri Perbatasan, beserta 19 pejabatnya, melakukan kunjungan ke Maluku.

Kunjungan delegasi Pemerintah Myanmar itu dalam rangka mempelajari penyelesaian konflik di Maluku. Hal itu pun disambut baik oleh Pemerintah Provinsi Maluku.

Pertemun delegasi Myanmar bersama Pemerintah Provinsi Maluku berlangsung di lantai dua kantor Gubernur Maluku, Kamis (26/1/2017).

Gubernur Maluku, Ir. Said Assagaff usai melakukan pertemuan dengan delegasi Myanmar kepada wartawan mengakui, kunjungan itu dalam rangka mempelajari dan berdiskusi bersama pemerintah daerah, tokoh masyarakat, tokoh agama tentang penyelesaian konflik.

“Mereka mendengar bahwa pernah terjadi konflik di Maluku, dan konlik itu begitu cepat bisa diselesaikan. Orang beranggapan untuk menyelesaikannya membutuhkan waktu satu generasi, tetapi ternyata begitu cepat. Saya bilang kita punya pengalaman, untuk itu kita bagikan apa yang selama ini kita buat untuk mereka,” ujarnya.

Dirinya berharap, sepulang dari Maluku, delegasi pemerintah Myanmar dapat menerapkan persoalan yang terjadi di negaranya. Walaupun konflik yang terjadi di Maluku berbeda dengan apa yang terjadi di Myanmar, mulai dari konflik etnis, agama, perbatasan.

“Dalam pertemuan itu, saya jelaskan apa yang kami buat selama beberapa tahun, dan hasilnya akan dibangun laboratorium kerukunan umat beragama yang direncanakan mulai tahun depan sudah mulai dilakukan peletakan batu pertama,” pungkasnya.

Sementara itu, Menteri Penerangan Myanmar Pe Myint mengungkapkan, bahwa kedatangan pihaknya di Maluku adalah dalam rangka mempelajari tentang perdamaian dalam hal ini penyelesaian konflik.

“Awalnya kami tidak mengetahui Maluku, namun setelah dipelajari, ternyata Maluku merupakan daerah yang sukses dalam penyelesaian konflik,” ucapnya.

Dari hasil pertemuan, dirinya berharap dapat memberikan solusi dan saran dalam menyelesaikan konflik. Walaupun konflik yang terjadi di Myanmar berbeda dengan apa yang terjadi di Maluku.

“Sepulang dari Maluku, kita langsung kaji dengan kondisi yang terjadi di Myanmar saat ini,” pungkasnya.

Subscribe to receive free email updates: