AHY Janji Kasih Rp 400 Ribu/Bulan, Ahok : Kami Udah Kasih Rp 600 Ribu/Bulan Buat Anak SMA Aja!

Jakarta, Lensaberita.Net - Pasangan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)-Sylviana Murni menawarkan solusi skema dana bergulir tanpa bunga dengan pendampingan, serta memberikan insentif kepada keluarga miskin dan tidak mampu. Namun solusi ini mendapat kritik keras dari pasangan nomor dua, Ahok-Djarot.

“Angka kemiskinan sebesar 360 ribu atau 128 ribu keluarga yang tergolong miskin dan tidak mampu, kami akan berikan bantuan langsung sementara,” demikian papar AHY.

Secara ekonomi, Agus berjanji akan meningkatkan pertumbuhan berkeadilan agar tercipta lapangan pekerjaan. Skema dana bergulir tanpa bunga dengan pendampingan akan diluncurkan untuk mengurangi pengangguran dan memberdayakan UMKM.

“Dari program yang ditawarkan, saya meyakini 114 item unit usaha yang bergulir. Lapangan pekerjaan di Jakarta terbuka. Perumahan rakyat juga akan digenjot untuk mengatasi deadlock 300 ribu unit di Jakarta,” ujarnya.

Guna mengatasi gini ratio yang cukup tinggi, Agus akan menarik simpati dari warga yang kaya kepada warga yang miskin. Ia pun memaparkan hitungan subsidi yang akan diberikan per bulan sebanyak Rp400 ribu per bulan kepada 128 ribu masyarakat miskin. Setahun akan dikeluarkan Rp5 juta per kepala keluarga, maka total anggaran untuk subsidi per tahun adalah Rp650 miliar.

“Tak ada artinya dengan APBD kita sebesar Rp70triliun, ini sudah diadopsi negara-negara G20, lihat Brazil, India, Amerika Serikat, mereka lakukan baik direct cash transfer ataupun food subsidi,” kata Agus.

Tetapi, niat subsidi langsung sementara yang akan dilakukan pasangan nomer satu ini mendapat kritik dari Ahok. “Terlalu kecil,” ungkapnya.

Ahok menyatakan, pemberian subsidi yang dijalankan di masa jabatannya untuk anak SMA saja sudah sebesar Rp600 ribu lewat Kartu Jakarta Pintar. Namun, bantuan tersebut tidak diberikan secara tunai karena riskan disalahgunakan.

“Dari hasil audit terakhir disetop dana bergulir karena saat Bu Sylvi (Sylviana) jadi walikota macet ratusan miliar. Tidak mengerti peraturan keuangan” ujar Ahok di sesi kelima. [src/tirto.id]

Subscribe to receive free email updates: