Saat ini Indonesia telah memiliki 31 Ground Station ADS-B yang dapat mencakup seluruh ruang udara Indonesia untuk phase En-route, meliputi 10 Ground Station terintegrasi dengan Jakarta Air Traffic Service Center (JATSC) dan 21 Ground Station terintegrasi dengan Makassar Air Traffic Service Center (MATSC).
"Namun keseluruhan peralatan ADS-B yang terpasang masih merupakan produk negara lain," kata Menristekdikti, Muhammad Nasir seperti dikutip bumn.go.id, hari ini.
PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di bawah koordinasi Kementerian Riset, Teknogi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) berhasil mengembangkan produk ADS-B. Peralatan ini dapat mendeteksi pesawat di landasan pacu bandara hingga jarak lebih dari 250Nm yang bisa diperoleh pada ketinggian di atas 29.000 kaki. PT. INTI telah membuat produk ADS-B yakni dua unit dipasang di Menara Pusat Teknologi Elektronika, Puspiptek Serpong dan satu unit akan dipasang di Curug.
Pada 2017 ADS-B direncanakan akan diuji coba di Bandara Papua dan selanjutnya akan disertifikasi. ADS-B yang telah disertifikasi akan diproduksi massal oleh PT. INTI untuk digunakan di bandara-bandara di Indonesia. ADS-B dapat terwujud berkat kerja sama dan dukungan dari para pemangku kepentingan yaitu Kemenristekdikti, Kementerian Perhubungan, Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia, PT. INTI dan BPPT. [src/rimanews]