Harus Sakit Jiwa Dulu Agar Bisa Memahami Maksud Habib Novel Minta Ganti Rugi 240 Juta pada Ahok
Penulis : Maya Ilma
Pertama baca berita kalau habib novel nuntut minta ganti rugi sama pak Ahok atas kasus penistaan agama yang belum terbukti benar itu, sejujurnya diriku merasakan mules yang luar biasa. Rasanya sedikit termehek-mehek melihat kelakuan muballigh minta ganti rugi sejumlah uang untuk pasang iklan 1 halaman penuh di 9 surat kabar nasional kepada tersangka penistaan agama.
Tooooong…..!!!
Tolong bantu ana buat waras sekali ini saja kalau lagi baca berita tentang penistaan agama! Kali ini sudah benar-benar di luar nalar waras ana. Ana muslim tong, tulen, dari lahir udah muslim meskipun warisan. Ana juga menghormati muballigh yang mengorbankan waktunya untuk menyampaikan tausiyah kepada umat muslim. Tapi apakah sesableng itu seorang da’i minta ganti rugi karena ucapan seorang Ahok “jangan mau dibohongi pakai Al Maidah 51”?
Ini gimana cara memahaminya? Bahaya sekali, pikiran bisa tersesat karena ganti rugi. Coba ente pikir sekali lagi deh tong, pak habib itu minta ganti rugi 240 jeti sama pak ahok. Halloo!!!
Apakah karena pernyataan Ahok yang demikian viralnya membuat job pak habib yang alim ulama ini jadi seret pak??? Apa karena jamaah panjenengan sudah pada sadar kalau memang ayat Al Qur’an bisa digunakan untuk membohongi umat dan pak habib jadi sepi order makanya rugi?
Seperti kata habib riziq ya pak habib novel… Ana bisa nulis kaya gitu niru habib riziq, soalnya habib riziq pernah bilang yang intinya ulama su’ bisa bohongin umat pakai ayat Al Qur’an. Tapi ana ndak bilang pak bib novel ulama su’ lho ya… Tidak… Karena ana sadar sesalah-salahnya ulama ya sebenar-benarnya kita ya pak bib novel ya….
Oke lanjut tong. Dalam 2 bulan terakhir ini Indonesia sedang diguncang isu tuduhan penistaan agama yang kemudian memunculkan beberapa kasus dan fenomena baru. Sebagai salah satu bagian dari pengguna sosial media yang semakin hari semakin memanas, ana mencoba mencurahkan buah pikiran ana dalam tulisan di media yang sama idealismenya dengan ana. Ini bukan berarti ana bela Ahok tong, tapi ana masih mau bela akal sehat.
Sebenarnya bukan cuma berita ini saja yang membuat ana mules. Kelakuan beberapa oknum berpenampilan muslim yang mengganggu kerja reporter salah satu stasiun televisi nasional dalam aksi 212 pun sudah banyak yang mencaci. Mereka murka hanya karena stasiun televisi itu menyebutkan jumlah masa aksi yang tidak mencapai satu juta. Mungkin logika mereka ndak nyampai buat mikir kira-kira tempat segitu nampung berapa kepala. Mungkin juga sebenarnya logika mereka berkata tidak masuk akal yang hadir sampai 7 juta orang. Tapi karena kebencian sudah sampai ubun-ubun, maka setan mudah saja berenang dalam darah mereka sehingga mereka lupa bahwa muslim harus memperhatikan akhlaknya. Ini persis kaya yang dikatakan Aagym kan? Akhlak akhlak akhlak.
Kembali kepada habib novel, cara menuntut dan menyudutkan pak Ahok semakin hari semakin tidak masuk di nalar. Jika tuntutan ganti rugi ini dibenarkan maka kita perlu sakit jiwa dulu untuk memahami dan menerimanya. Jangan sampai logika berfikir kita konslet karena hal-hal seperti ini. Ana yakin juga ni tong gegara kasus Ahok banyak non muslim yang mandang negatif secara menyeluruh umat muslim Indonesia. Seolah massa aksi 212 adalah representasi muslim nusantara. Bahkan sesama muslim pun akan menganggap dan mengerdilkan wawasan muslim yang polos hingga yang akhlaknya jauh dari kata santun.
Media elektronik menjadi media massa yang paling ampuh untuk masuk ke dalam alam pikiran penikmatnya, oleh sebab itu baiknya kita berhati-hati menyikapinya. Apalagi kita muslim yang sedang diadu domba dan diperalat politisi. Ana mengatakan adu domba dan diperalat karena awalnya bukan panggilan hati membela agama. Panggilan agama kok sampai hati menghujat dan gampang sakit hati. Terpanggil seharusnya terpanggil untuk hal yang lebih besar dan manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia. Bukan manfaat pada segelintir orang saja.
Sekarang diuji lagi mental kita dalam menyikapi tindakan habib novel. Selanjutnya entah apalagi yang akan mereka lakukan untuk menyudutkan ahok.
Berita kaya gini ni tong, mungkin membuat sebagian pembaca seword yang cerdas dan waras merasa mual sama kelakuan muballigh sejenis habib novel. Ana berkali-kali baca dan mencoba memahami ini dari sudut yang positif ndak nemu tong. Positifnya dimana ya? Mungkin pembaca yang budiman bisa membantu ana mencari sisi positifnya? Silakan sisipkan di kolom komentar ya…
Selengkapnya :
http://ift.tt/2h9ubSv