Dasar Sableng! Kasus Bom Bekasi Dianggap Skenario Polisi?

Sableng! Kasus Bom di Bekasi Dianggap Skenario Polisi?

Penulis : Alifurrahman 

Pasca penangkapan teroris di Bekasi yang berencana meledakkan diri di Jakarta, rupanya ada respon negatif dan menyebutnya sebagai skenario polisi. Status asli dari akun Nandang Burhanudin, yang kemudian dishare oleh Jonru dan mendapat respon banyak akun.

Sebenarnya saya tak tertarik untuk membahas Jonru. Dia mau menuduh macam-macam pada pemerintah dan memfitnahnya, itu urusan dia. Sebab kalau soal hoax dan fitnah, itu sudah biasa Jonru lakukan. Jadi saat ada fitnah bahwa PNS diwajibkan ikut pawai kebhinekaan 412, itu tidak saya tanggapi. Bahkan semua penulis seword juga tak ada yang bereaksi. Sebab sudah biasa Jonru menyebar info hoax. Justru kalau infonya benar malah aneh. Hal ini juga saya tekankan buat penulis-penulis seword untuk tidak terlalu serius menanggapi fitnahan Jonru. Begitu juga dengan web sebelah yang abal-abal dan sapi-sapian, tak perlu ditanggapi. Mereka mau memfitnah atau guling-guling koprol, kita sebagai kafilah tetap berlalu saja.

Tapi malam ini saya merasa emosi karena seorang teman, kenal baik di dunia nyata, ikut menshare tulisan Jonru dan mencibir-cibir setuju bahwa bom panci di Bekasi hanya skenario polisi. Saya melihat, bagaimana bisa penangkapan teroris yang bomnya benar diledakkan oleh tim Gegana, bukti surat wasiat ada, satu orang perempuan dan dua orang laki-laki ditangkap, kemudian disebut hanya sebuah skenario polisi? Manusia macam apa yang bisa berpikir sesableng itu?

Perkara bom dan terorisme ini hal yang sangat serius. Sehingga saya pikir penting untuk menuliskan ini, guna memberi opini waras, syukur-syukur kalau mereka yang sudah terdoktrin paham sapi-sapian bisa kembali ke pribadi yang normal selayaknya manusia biasa.

Mari saya jawab celoteh Nandang yang diramaikan oleh Jonru.

Pertama, bom 3 Kg berbentuk panci. Soal uangnya dari siapa? Uangnya bisa dari Bahrun Naim, sebab si teroris aktif berinteraksi dengannya. Kok bisa belanja bahan bom 3 Kg? ya bisa saja. Namanya juga penjahat. Kalau pertanyaan seperti ini kemudian menjadi faktor untuk menuduh polisi mengarang cerita, berarti hampir semua tindak kejahatan seperti narkoba dan terorisme itu hanya skenario polisi semua? Sakit jiwa lu syu!

Kedua, saya pikir ini pertanyaan orang buta huruf. Tapi karena dia bisa nulis berarti bukan buta huruf, tapi buta mata hatinya. Kalau kata bang Rhoma, yang buta…yang buta…yang buta mata hatinya. Tareeek syuuu!

Dari sedemikian banyak media mainstream, hampir semuanya memberitakan bahwa Nur Solihin dan Agus Supriyadi pelaku teroris ini memang sudah diikuti oleh Densus 88 dari Solo. Ingat ya, diikuti. Mereka memang sudah membawa benda yang mencurigakan.

Dibawa menggunakan mobil pribadi. Pertanyaan kenapa bisa lolos dari operasi, ini menunjukkan si penanya sepertinya tidak pernah mengendarai mobil pribadi dari Jakarta ke Solo. Pertanyaan tersebut tidak relevan, sebab dalam perjalanan normal memang tak akan ada razia yang memeriksa mobil pribadi. Adanya razia truk atau muatan besar. Razia dan memeriksa mobil pribadi itu biasanya ada di pintu masuk bandara atau hotel bintang 5. Kalau di jalan raya protokol, rasanya jarang sekali –kalau tak mau disebut belum pernah ada ceritanya.

Nah kalau soal ESEMKA, Gubernur, Presiden dan seterusnya itu tak perlu dijawab. Itu bukan pertanyaan, tapi kumur-kumur gagal move on. haha

Ketiga, meledakkan bom di Istana saat pergantian jaga paspampres. Cerita ini diragukan karena sinyal HP saja susah, apalagi sinyal bom? Haha si teroris kan mau meledakkan diri. Sudah buat surat wasiat. Jadi ya tidak pakai sinyal-sinyalan.

Soal istana dijaga 4 lapis, ya itu fakta lapangan. Yang namanya teroris, tujuannya meledakkan bom. Kalau tak bisa di dalam Istana ya di luar. Tak bisa mendekat, ya diledakkan di posisi paling dekat semampu dia.

Keempat, soal bom meledak setengah ini jujur saya tidak menemukan beritanya. Yang ada di berita, bom sudah diledakkan oleh tim Gegana setelah mengamankan masyarakat sekitar. Tidak ada berita bom meledak setengah. Buat teman-teman seword jika menemukan berita bom meledak setengah, silahkan kirim ke inbox saya. Mungkin saya belum sempat baca.

Oke selesai ya. Tapi mungkin sebagian kelompok orang sakit jiwa itu akan bertanya lagi, kenapa tidak langsung ditangkap saat di Solo? Inipun mudah sekali dijawab. Karena ingin mengetahui siapa saja yang terlibat. Kalau ditangkap di Solo, maka si perempuan yang berniat meledakkan diri itu tidak akan terungkap. Dia akan jadi orang biasa di Bekasi yang siap kapan saja meledakkan diri. Itulah kenapa sejak di Solo hanya dibuntuti, supaya eksekutornya juga terungkap.

Jika setelah ini mereka tetap berpikir bahwa semua ini skenario polisi, karangan cerita konspirasi, saya tak punya jawaban atau kesimpulan lain kecuali menganggap mereka orang-orang yang perlu segera dimasukkan ke rumah sakit jiwa. Ini serius.

Kasus bom bulan lalu sempat meledak di Samarinda dan merenggut nyawa anak berusia 2 tahun bernama Intan Olivia. Ya semoga saja Nandang dan Jonru juga tidak menganggapnya sebagai skenario polisi. Sebab hanya hati yang terlalu hitam yang tak bisa melihat kejahatan luar biasa dari aksi membunuh anak kecil. Selain itu juga pernah beberapa kali terjadi di tahun-tahun sebelumnya.

Apa yang dilakukan Densus 88 dengan menangkap sebelum bom diledakkan harus diapresiasi. Sebab bukan kebetulan kalau di hari yang sama (esoknya) terjadi bom di beberapa negara. Istanbul Turki, memakan korban 38 orang. Kairo Mesir 22 orang. Mogadishu 20 orang. Aden 45 orang. Semuanya terjadi di hari yang sama, di hari yang direncanakan bom akan diledakkan di Jakarta.

Saya sebagai rakyat yang mencintai negara ini, sungguh berterima kasih pada Densus 88 karena tak perlu ada korban jiwa di Jakarta. Jika teroris tersebut tidak ditangkap, maka hampir pasti Jakarta juga akan ada dalam list bom bersamaan dengan negara lain. Tapi kalau ada orang yang beranggapan ini hanya skenario polisi, sepertinya mereka memang manusia-manusia yang seharusnya tidak perlu ada di Indonesia.

Selengkapnya :
http://ift.tt/2hpz5w2

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :