Operasi Interdiksi, BNNP Maluku Razia Puluhan Penumpang Kapal Dobonsolo

Dua Penumpang Dinyatakan Positif

BERITA MALUKU. Setelah menggelar operasi interdiksi terhadap puluhan penumpang pesawat di bandara Pattimura, desa Laha, Ambon, pada 15 Oktober 2016 lalu, kali ini Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Maluku, menggelar operasi interdiksi di pintu masuk pelabuhan Yos Soedarso, Ambon, Jumat (18/11/2016).

Pantauan Berita Maluku Online, puluhan petugas yang tergabung dalam satuan tugas (Satgas) operasi interdiksi terpadu, tampak diterjunkan melakukan razia terhadap para penumpang yang turun dari kapal Dobonsolo, sekitar pukul 18.00 WIT.

Tak tanggung-tanggung, penumpang yang dicurigai gerak-geriknya di atas dermaga pelabuhan Yos Soedarso, Ambon itu, digiring satgas menuju salah satu ruang untuk menjalani pemeriksaan terhadap barang bawaan, serta dilakukan tes urine.

Dua ekor anjing pelacak dari Direktorat Sabhara, Polda Maluku, juga dilibatkan membantu satgas melakukan deteksi terhadap sejumlah barang bawaan penumpang. Meski anjing-anjing tersebut mengendus barang-barang bawaan penumpang yang diletakan berjajar, namun setelah digeledah oleh petugas, hasilnya nihil, karena yang ditemukan bukanlah narkotika.

Operasi interdiksi di pintu masuk pelabuhan Yos Soedarso selama kurang lebih 2 jam itu, boleh dikatakan berjalan mulus tanpa insiden yang berarti. Para penumpang yang di razia tampak dengan sukarela menuruti perintah petugas, meski beberapa diantara mereka terlihat panik.

Kabid Pemberantasan dan Penindakan BNNP Maluku, AKBP Luther Banne, SH, MH, yang memimpin langsung operasi interdiksi terpadu, kepada wartawan menjelaskan, operasi interdiksi terpadu ini melibatkan anggota BNNP Maluku, Dit Sabhara Polda Maluku, Direktorat Serse Narkoba, Propam Maluku, POM AU, PELNI, Balai POM, Bea Cukai Provinsi Maluku, Imigrasi dan Balai Karantina Provinsi Maluku.

"Mereka ini semua tergabung dalam satuan tugas (satgas) operasi interdiksi terpadu," kata Banne.

Menurutnya, operasi ini merupakan salah satu program di bidang pemberantasan BBN pusat dalam rangka mendukung upaya Presiden Joko Widodo.

"Saat ini Indonesia termasuk darurat narkoba, jadi tujuan kita melalukan razia atau operasi interdiksi terpadu ini adalah untuk memutuskan jaringan peredaran narkotika melalui jalur laut, darat maupun udara," ungkapnya.

2 PENUMPANG DINYATAKAN POSITIF

Dari hasil operasi interdiksi terpadu di pelabuhan Yos Soedarso, sebanyak 52 penumpang kapal Dobonsolo terdaftar melakukan tes urine secara acak/random.

Menurut Luther Banne, hasil tes urine secara acak/random, terdapat 2 orang penumpang yang urinenya postitif.

"Jadi hasil tes, 2 orang kita temukan ada zat mengandung benzo dan metamfetamin," kata Banne.

Dirinya menjelaskan, kedua penumpang yang dinayatakan positif ini ternyata merupakan pasien yang sedang mengkonsumsi obat dengan resep dokter. "Jadi keduanya tidak bisa kita tahan atau rehabilitasi," jelasnya.

Subscribe to receive free email updates: