Curhat, SBY : Saya Difitnah Mau Jatuhkan Jokowi, Saya Korban Pembunuhan Karakter!

Jakarta, Lensaberita.Net - Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono menyebut dirinya menjadi korban keganasan media sosial dalam bentuk fitnah dan adu domba. SBY mengaku difitnah sebagai dalang makar dan berencana menjatuhkan Presiden Jokowi.  

"Fitnah, intrik, adu domba dan pembunuhan karakter luar biasa gencarnya. Termasuk ganasnya kekuatan media sosial yang bekerja bak mesin penghancur. Banyak orang menjadi korban, termasuk saya," kata SBY dalam tulisannya di Harian Rakyat Merdeka, hari ini.

"Banyak bisikan maut, bahkan termasuk spanduk, yang mengadu saya dengan Pak Jokowi, misalnya. Sebagai veteran pejuang politik saya punya intuisi, pengalaman, pengetahuan dan logika bahwa banyak fitnah yang memanas-manasi Presiden agar percaya bahwa SBY hendak menjatuhkan Presiden, tidak selalu berasal dari pihak Pak Jokowi." 

SBY mengingatkan maraknya permainan intelijen bohong dan buatan alias false intelligence. Seperti saat menjelang terjadinya kudeta terhadap Presiden Soekarno di bulan September tahun 1965, yang diisukan ada Dewan Jenderal yang mau makar. 

"Kemudian, yang menamakan dirinya Dewan Revolusi justru yang melakukan makar, dengan dalih daripada didahului oleh Dewan Jenderal," ujarnya.

Mengenai makar yang ramai diperbicangkan setelah Kapolri mensinyalir ada pihak-pihak yang akan menunggangi demo 2 Desember, SBY menegaskan, tak setuju dengan upaya menurunkan Presiden di tengah jalan. Sebab, akan menjadi preseden yang buruk jika seorang Presiden yang dipilih langsung oleh rakyat kemudian dengan mudahnya dijatuhkan oleh sekelompok orang yang amat berambisi dan haus kekuasaan melalui konspirasi politik. 

Meskipun, dia mengakui, ada pengalaman di banyak negara seorang penguasa jatuh oleh sebuah revolusi sosial atau people's power, seperti kejatuhan penguasa di belakan Afrika Utara (Arab Spring). 

"Tetapi, ingat sebenarnya people's power dan revolusi sosial itu tak bisa dibuat begitu saja. Seolah-seolah seorang elit politik bisa menciptakan revolusi dengan mudahnya," tutupnya. [src/rimanews]

Subscribe to receive free email updates: