"Itu menjadi bagian yang kami cermati dan selidiki," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Boy Rafli Amar di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (5/11/16).
Boy memastikan, informasi tersebut memang berasal dari sumber intelejen. Namun, ia menolak menyebutkan apakah informasi itu berasal dari intelejen Polri atau lembaga negara lain.
"Yang jelas itu bagian dari kegiatan-kegiatan deteksi dini dan intelejen yang dilaksanakan. Tentu aparat dapat mencermati aktivitas itu," ujar Boy.
Boy belum bisa menjelaskan lebih rinci bagaimanya proses penyelidikan yang akan digelar. Termasuk soal kemungkinan Polri memeriksa sejumlah politikus yang terlibat di dalam aksi unjuk rasa itu.
"Saat ini belum ada hal-hal yang mengarah ke situ. Itu masih sumir untuk saya katakan. Tapi yang jelas itu baru dari kegiatan yang akan kami selidiki," ujar Boy.
Sehingga, Boy minta publik bersabar menunggu proses penyelidikan tersebut.
Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Berpendapat Sama
Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan 3, Anies Baswedan, berharap agar pemerintah menuntaskan dugaan aktor politik di balik ricuh seusai unjuk rasa pada Jumat (4/11/2016).
Dugaan adanya aktor politik yang menunggangi aksi tersebut disampaikan oleh Presiden RI Joko Widodo, Jumat malam.
"Kami harap dituntaskan dan hal inkonstutional tidak terulang," kata Anies di Gang Bidan, Pondok Pinang, Jakarta Selatan, Sabtu (5/11/2016).
Anies tidak tahu apakah aktor politik yang dimaksud Jokowi berkaitan dengan Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017.
Anies berharap agar hal yang disepakati antara demonstran dan pemerintah soal kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta (nonaktif) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dituntaskan.
"Sehingga, kita bisa berkegiatan normal dan baik," kata mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Anies juga mengapresiasi para penyelenggara dan demonstran yang berjalan aman, tertib, damai dan jauh dari suasana kericuhan. Suasana tertib itu juga terbangun di televisi dan jalur informasi lainnya.
[Link Sumber 1/2]