"Rakyat sekarang enggak milih yang jaim, santun tapi jemuran tetangga hilang," kata Ruhut saat dihubungi, Rabu (9/11).
Ruhut kemudian menyinggung banyaknya tudingan dari berbagai kalangan yang menyebut sosok Ahok arogan. Dalam pembelaannya Ruhut menyebut tutur bahasa sopan dan beretika belum tentu antikorupsi.
"Semua yang sopan-sopan, halus, etika-etika, tapi nyatanya Ruhut yang paling kasar enggak pernah dipanggil KPK. Ahok sama Ruhut kan juga anti korupsi," kata dia.
Untuk itu politisi Partai Demokrat itu yakin jagoannya unggul dalam kontestasi Pilgub DKI Jakarta 2017 nanti. Bahkan dia menyamakan sosok Ahok dengan capres Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik Donald Trump yang dikenal arogan tapi ternyata berhasil menang Pemilu AS.
"Orang selalu bilang Ahok gayanya arogan, gini-gini tapi hatinya belum tentu. Donald Trump juga gitu juga kan. Buktinya menang," kata dia.
Selama masa kampanye di AS, Trump dikenal sebagai kandidat yang banyak mengeluarkan pernyataan kontroversial dan memancing kemarahan. Mulai dari ancamannya untuk melarang muslim masuk ke AS, mendeportasi para imigran ilegal, hingga mencabut sejumlah kesepakatan perdagangan bebas.
Berdasarkan penghitungan yang dilansir media ternama Washington Post, Rabu (9/11), Trump telah meraih 276 electoral vote, meninggalkan rivalnya, Hillary Clinton yang meraih 218 electoral vote. Dengan perolehan ini berarti Trump telah melampaui ketentuan 270 electoral vote yang harus direbutnya untuk memenangkan pilpres. [src/detik.com]